Kamis, 01 April 2010

Tahapan Dalam Menulis Karya Ilmiah

Tahapan Dalam Menulis Karya Ilmiah

Dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap antara lain :

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan dilakukan:

a. Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan
  • Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.
  • Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yang ada.
  • Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
  • Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
  • Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
  • Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
b.Pembatasan topik atau penentuan judul
  • Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
  • Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilimiah tersebut.
  • Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
c.Pembuatan kerangka karangan (outline)
  • Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
  • Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
  • Pembuatanrencana daftar isi dari karya ilmiah.
2. Tahap penulisan data

a. Pencarian keterangan dari bhn bacaan atau referensi.

b. Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.

c. Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.

d. Melakukan percobaan dilabolatorium atau pengujian data di lapangan.

3. Tahap Pengorganisasian dan pengkonsepan

a. Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data.

b. Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.

4. Tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep (editing)

Tahap ini bertujuan untuk :

a. Melengkapi data yang dirasa masih kurang.

b. Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.

c. Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain.

d. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.

5. Tahap Penyajian

a.Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
  • Segi kerapian dan kebersihan.
  • Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal padahalaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
  • Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, missal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.

Metode Ilmiah

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam

Metode ilmiah merupakan suatu prosedur yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah. Secara umum metode ilmiah meliputi langkah-langkah berikut:
  •  Observasi Awal
  •  Mengidentifikasi Masalah
  •  Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis
  •  Melakukan Eksperimen
  •  Menyimpulkan Hasil Eksperimen

Observasi Awal

Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
  •  Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview.
  •  Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur,
  •  Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.

Mengidentifikasi masalah

Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak.
Sebagai contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?
  •  Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.
  •  Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
  •  Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.

Merumuskan atau menyatakan hipotesis

Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
  •  Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis
  •  Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen

Melakukan eksperimen

Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.
  •  Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
  •  Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.
  •  Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
  •  Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.

Menyimpulkan hasil eksperimen

Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.

Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:
  •  Jangan ubah hipotesis.
  •  Jangan abaikan hasil eksperimen.
  •  Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai.
  •  Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian.
  •   Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.