Kamis, 08 Oktober 2009

IMK

INTERAKSI MANUSIA – KOMPUTER
         
          Kita ingat bahwa perinsip kerja dalam sebuah system komputer adalah masukan, proses, keluaran (input, proses, output). Kepada computer kita memeberikan data masukan, yang biasanya berupa angka maupun deretan karakter, yang kemudian akan diolah (diproses) oleh computer menjadi keluaran yang diinginkan atau diharapan pengguna. Ketika seseorang bekerja dengan sebuah komputer, ia akan melakukan interaksi dengan komputer menggunakan cara-cara tertentu. Cara yang umum digunakan adalah bahwa pengguna memberikan suatau perintahkepada computer, dan komputer menanggapinya dengan mencetak atau menuliskan tanggapan itu pada layar tampilan. Dari jargon “masukan, proses, keluaran” diatas, pengguna memang tidak tahu menahu (atau tidak ingin tahu) dengan apa (proses) yang sesungguhnya terjadi di dalam system computer. Dengan kata lain, lewat masukan dan keluaranlah pengguna dan komputer saling berinteraksi .


         Agar pengguna dan komputer dapat saling berinteraksi, sehingga pengguna merasakan adanya keramahan system computer kepadanya, diperlukan suatu media yang memungkinkan interaksi tersebut berlangsung. Contoh sederhana dari interaksi ini adalah ketika pengguna menerapkan statement readln untuk memasukkan data yang diminta oleh komputer, dan statement writeln yang digunakan sebagai sarana untuk mencetak hasil proses yang telah dikerjakan oleh komputer. Seiring dengan semakin banyaknya cacah data yang harus dimasukkan ke dalam komputer, pengguna menginginkan agar ia dapat melakukan pemasukkan data denagn cara yang semudah mungkin, dan apabila terjadi kesalahan, ia dapat mengulang pemasukan data dengan mengabaikan pemasukan yang sebelumnya. Sehingga kemudian muncul sejumlah piranti keras yang digunakan untuk mempermudah pemasukan data tersebut.

          Tujuan utama disusunnya berbagai cara interaksi dan computer pada dasarnya adalah unutk memudahkan manusia dalam mengoperasikan computer dan mendapatkan berbagai umpan balik yang ia perlukan selama ia bekrja pada sebuah system computer. Dengan kata lain, para perancang antarmuka manusia dan computer berharp agar system computer yang ia rancang dapat mempunyai sifat yang akrab dengan penggunanya. Tetapi, untuk merancang system yang ramah dan akrab dengan pengguna para perancang harus memahami aspek psikologi yang dimiliki oleh pengguna, karena masing-masing pengguna pastilah mempunyai ciri-ciri khusus dan kebiasaan yang berlainan ketika mereka bekerja pada sebuah system computer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar